Keridhaan Allah adalah keridhaan orangtua
Allah menganjurkan kita agar menghormati dan berbakti pada orangtua.
Mereka yang tidak menghormati dan berbakti pada orangtua, cepat atau
lambat akan mengalami kesulitan dan kesusahan hidup yang tak pernah
mereka bayangkan. Lalu apakah hubungannya orangtua dan keberhasilan? Dan
mengapa orangtua menjadi kunci keberhasilan kita? Bukankah keberhasilan
seseorang ditentukan oleh diri kita sendiri?
Ketahuilah wahai saudaraku! Begitu tingginya derajat orangtua
sehingga menjadikan orangtua sebagai sesuatu yang sangat penting dalam
kehidupan kita. Susah senangnya kehidupan manusia sangat dipengaruhi
oleh faktor bakti kita pada orangtua. Sebagai seorang anak, maka
kewajiban kita adalah berbakti pada orangtua dan memperlakukan mereka
dengan sebaik-baiknya. Menjaga hati dan perasaan orangtua adalah menjadi
sesuatu yang harus diperjuangkan oleh seorang anak. Begitu besar
perjuangan orangtua terhadap kehidupan anaknya. Mereka membesarkan kita
dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Mereka mendidik kita agar kelak
menjadi orang yang berguna bagi sesama, berguna buat bangsa dan negara
terlebih agama.
Ridhanya Allah adalah ridhanya orangtua,
murkanya Allah adalah murkanya orangtua, sakitnya Allah adalah sakitnya
orangtua. Poin penting inilah yang akan kita renungkan dan hayati
bersama dalam menyingkap rahasia di balik keberhasilan seseorang. Banyak
orang yang menyepelekan akan hal ini, tapi banyak pula yang menjadikan
orangtua sebagai suatu faktor penting dalam hidupnya, dan merekalah
orang-orang yang selamat yang akan menemui kebahagiaan hakiki. Mereka
adalah orang-orang yang akan mendapatkan nikmat dan karunia-Nya
dikarenakan mereka telah berbakti dan memperlakukan orangtua dengan
sebaik-baiknya.
Seseorang yang beriman dan bertakwa tetapi tidak menghormati dan
berbakti pada orang tua, maka sesungguhnya mereka tidaklah sempurna
keimanannya. Ketika seorang anak yang mulai tumbuh dewasa memiliki
cita-cita dan keinginan terhadap sesuatu, maka hendaknya mereka
mendatangi orangtua terlebih dahulu, jika orangtua ridha maka Allah pun
ridha. Sungguh tiada berguna bila mereka taat beribadah tetapi durhaka
pada orangtua. Begitu mulianya kedudukan orangtua pada pandangan Allah,
sehingga Allah selalu mengingatkan kita agar senantiasa berbakti kepada
orangtua.
Hubungan orangtua dan keberhasilan seseorang
Mereka telah berjuang keras demi cita-cita dan keinginannya, demi
kesuksesan dan keberhasilannya, demi kebahagiaan dan ketenangan
hidupnya, akan tetapi mereka belum juga mendapatkan apa yang mereka
impikan dan harapkan. Sesungguhnya mereka telah lalai dan lupa terhadap
orangtua mereka sendiri. Tidaklah cukup mereka berdo’a kepada Sang
Khalik bila mereka tidak memohon keridhaan dan do’a kepada orangtuanya.
Tidaklah cukup bagi mereka taat beribadah bila mereka masih mendurhakai
orangtua. Tidaklah cukup bagi mereka bekerja dan berjuang keras apabila
mereka tidak memperlakukan orangtua dengan sebaik-baiknya. Dan pada
akhirnya Allah pun berkehendak lain terhadap apa yang mereka inginkan.
Pertama, seorang anak hendaknya mengasihi dan menyayangi
orangtuanya dengan keikhlasan, maka Allah pun akan menyayangi dan
mengasihi diri kita. Jika kita tetap memelihara diri kita untuk selalu
berbakti dan berbuat baik pada orangtua, niscaya kita akan mendapatkan
balasan yang setimpal dari Sang Khalik. Semua urusan kita akan
dimudahkan-Nya, semua kesulitan kita akan diringankan-Nya, dan bila Dia
berkehendak tidak ada satu pun yang bisa menghalangi-Nya. Tetapi jika
mereka masih durhaka pada orangtua, niscaya mereka akan selalu ditimpa
kesulitan sehingga semua cita-cita dan keinginannya akan tertunda.
Kedua, hendaknya seorang anak yang mengalami kesulitan dalam
menggapai cita-cita dan harapannya, segeralah bertaubat kepada Allah
dan mohon ridha serta ampunan dari orangtuanya. Sungguh celaka seorang
anak yang masih suka menyakiti orangtua, masih suka membentak dan
meremehkan orangtua bahkan menganggap tidak berguna orangtuanya. Maka
disadari atau pun tidak disadari, sesungguhnya durhakanya mereka pada
orangtua akan menghambat segala cita-cita dan keinginannya.
Ketiga, Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tidak
mungkin keputusan-Nya merugikan mahluk-Nya, tidak mungkin Tuhan
membiarkan hamba-hambaNya menderita dan sengsara. Semuanya adalah yang
terbaik di sisi Allah. Mereka yang merasa cita-cita dan keinginannya
belum juga terwujud, hendaknya mereka introspeksi diri, sudah sejauh
manakah mereka berbakti pada orangtuanya? Sudah sejauh manakah mereka
memperlakukan orangtuanya dengan baik?
Keempat, kita harus senantiasa berbaik sangka terhadap
apapun keputusan Tuhan terhadap diri kita. Bisa jadi tertundanya segala
cita-cita dan keinginan kita adalah sebagai ujian terhadap diri kita,
bahkan sebagai peringatan bagi kita untuk senantiasa introspeksi diri.
Bagi mereka yang kurang peka terhadap pentingnya peranan orangtua dalam
menuju kesuksesan kita, mereka akan selalu mengalami kesulitan dan
kesusahan selama belum memperhatikan orangtuanya.
Kelima, kita meyakini bahwa segala do’a kita pada hakikatnya
akan Tuhan kabulkan. Terkabulnya do’a pun memerlukan syarat-syarat yang
perlu diperhatikan. Salah satu syarat utama adalah tidak melakukan dosa
terhadap orangtua. Ketika sebagian orang berdoa dan memohon kepada Sang
Khalik, dengan segala kerendahan hatinya, dengan segala kekhusu’annya,
dengan tangisan dan linangan air matanya, namun apa yang mereka inginkan
masih belum juga terkabul. Kita mengetahui bahwasannya Allah tidak akan
pernah ingkar janji. Mereka berdoa dan seharusnyalah terkabul. Lalu
apakah yang menghalangi semuanya?
Ketika seseorang berdoa untuk kesuksesan dan keberhasilannya, Tuhan
mendengarnya, dan Tuhan pun berkehendak untuk memberikan karunia-Nya
pada mereka. Namun dosa-dosa mereka terhadap orangtua, kedurhakaan
mereka terhadap orangtua, menjadikannya sebagai hijab atau penghalang
diturunkannya nikmat dan karunia tersebut. Mana mungkin ketika orangtua
merasa sedih dan terluka akibat ulah diri kita, Tuhan akan menyayangi
diri kita dan mengabulkan doa kita, kalaupun terkabul semuanya
semata-mata karena kehendak-Nya dan kita tidak mengetahui apa yang akan
terjadi ke depannya.
Maka jika seseorang yang merasa tertunda bahkan sulit menggapai
cita-cita dan harapannya. Cobalah untuk menghilangkan hijab atau
penghalang itu dengan memohon ampunan dan keridhoan orangtua. Ketika
orangtua merasa ridha, ketika orangtua mengampuni dengan tulus dosa-dosa
seorang anaknya, ketika orangtua tidak merasa sakit hati dan terluka
karena diri kita. Yakinlah bahwa ketika tidak ada lagi penghalang
(dosa-dosa) antara anak dan kedua orangtuanya, apa yang mereka
cita-citakan dan impikan akan segera terwujud.
Beberapa uraian diatas hanyalah gambaran betapa pentingnya faktor
orangtua sebagai kunci keberhasilan dan kesuksesan seseorang. Semoga
kita termasuk anak yang berbakti pada orangtua, semoga kita bisa
memperlakukan mereka dengan sebaik-baiknya, semoga kita semua menjadi
hamba-hamba pilihan-Nya dan semoga kita termasuk orang-orang yang
beruntung, Amin.
http://maknahidup.blogdetik.com/2009/11/06/berbakti-pada-orang-tua-adalah-syarat-menuju-puncak-keberhasilan-bagian-ii/