Ketahuilah wahai saudaraku! Begitu tingginya derajat orangtua sehingga menjadikan orangtua sebagai sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita. Susah senangnya kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor bakti kita pada orangtua. Sebagai seorang anak, maka kewajiban kita adalah berbakti pada orangtua dan memperlakukan mereka dengan sebaik-baiknya. Menjaga hati dan perasaan orangtua adalah menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan oleh seorang anak. Begitu besar perjuangan orangtua terhadap kehidupan anaknya. Mereka membesarkan kita dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Mereka mendidik kita agar kelak menjadi orang yang berguna bagi sesama, berguna buat bangsa dan negara terlebih agama.
Ridhanya Allah adalah ridhanya orangtua, murkanya Allah adalah murkanya orangtua, sakitnya Allah adalah sakitnya orangtua. Poin penting inilah yang akan kita renungkan dan hayati bersama dalam menyingkap rahasia di balik keberhasilan seseorang. Banyak orang yang menyepelekan akan hal ini, tapi banyak pula yang menjadikan orangtua sebagai suatu faktor penting dalam hidupnya, dan merekalah orang-orang yang selamat yang akan menemui kebahagiaan hakiki. Mereka adalah orang-orang yang akan mendapatkan nikmat dan karunia-Nya dikarenakan mereka telah berbakti dan memperlakukan orangtua dengan sebaik-baiknya.
Seseorang yang beriman dan bertakwa tetapi tidak menghormati dan berbakti pada orang tua, maka sesungguhnya mereka tidaklah sempurna keimanannya. Ketika seorang anak yang mulai tumbuh dewasa memiliki cita-cita dan keinginan terhadap sesuatu, maka hendaknya mereka mendatangi orangtua terlebih dahulu, jika orangtua ridha maka Allah pun ridha. Sungguh tiada berguna bila mereka taat beribadah tetapi durhaka pada orangtua. Begitu mulianya kedudukan orangtua pada pandangan Allah, sehingga Allah selalu mengingatkan kita agar senantiasa berbakti kepada orangtua.
Hubungan orangtua dan keberhasilan seseorang
Mereka telah berjuang keras demi cita-cita dan keinginannya, demi kesuksesan dan keberhasilannya, demi kebahagiaan dan ketenangan hidupnya, akan tetapi mereka belum juga mendapatkan apa yang mereka impikan dan harapkan. Sesungguhnya mereka telah lalai dan lupa terhadap orangtua mereka sendiri. Tidaklah cukup mereka berdo’a kepada Sang Khalik bila mereka tidak memohon keridhaan dan do’a kepada orangtuanya. Tidaklah cukup bagi mereka taat beribadah bila mereka masih mendurhakai orangtua. Tidaklah cukup bagi mereka bekerja dan berjuang keras apabila mereka tidak memperlakukan orangtua dengan sebaik-baiknya. Dan pada akhirnya Allah pun berkehendak lain terhadap apa yang mereka inginkan.
Pertama, seorang anak hendaknya mengasihi dan menyayangi orangtuanya dengan keikhlasan, maka Allah pun akan menyayangi dan mengasihi diri kita. Jika kita tetap memelihara diri kita untuk selalu berbakti dan berbuat baik pada orangtua, niscaya kita akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Sang Khalik. Semua urusan kita akan dimudahkan-Nya, semua kesulitan kita akan diringankan-Nya, dan bila Dia berkehendak tidak ada satu pun yang bisa menghalangi-Nya. Tetapi jika mereka masih durhaka pada orangtua, niscaya mereka akan selalu ditimpa kesulitan sehingga semua cita-cita dan keinginannya akan tertunda.
Kedua, hendaknya seorang anak yang mengalami kesulitan dalam menggapai cita-cita dan harapannya, segeralah bertaubat kepada Allah dan mohon ridha serta ampunan dari orangtuanya. Sungguh celaka seorang anak yang masih suka menyakiti orangtua, masih suka membentak dan meremehkan orangtua bahkan menganggap tidak berguna orangtuanya. Maka disadari atau pun tidak disadari, sesungguhnya durhakanya mereka pada orangtua akan menghambat segala cita-cita dan keinginannya.
Ketiga, Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tidak mungkin keputusan-Nya merugikan mahluk-Nya, tidak mungkin Tuhan membiarkan hamba-hambaNya menderita dan sengsara. Semuanya adalah yang terbaik di sisi Allah. Mereka yang merasa cita-cita dan keinginannya belum juga terwujud, hendaknya mereka introspeksi diri, sudah sejauh manakah mereka berbakti pada orangtuanya? Sudah sejauh manakah mereka memperlakukan orangtuanya dengan baik?
Keempat, kita harus senantiasa berbaik sangka terhadap apapun keputusan Tuhan terhadap diri kita. Bisa jadi tertundanya segala cita-cita dan keinginan kita adalah sebagai ujian terhadap diri kita, bahkan sebagai peringatan bagi kita untuk senantiasa introspeksi diri. Bagi mereka yang kurang peka terhadap pentingnya peranan orangtua dalam menuju kesuksesan kita, mereka akan selalu mengalami kesulitan dan kesusahan selama belum memperhatikan orangtuanya.
Kelima, kita meyakini bahwa segala do’a kita pada hakikatnya akan Tuhan kabulkan. Terkabulnya do’a pun memerlukan syarat-syarat yang perlu diperhatikan. Salah satu syarat utama adalah tidak melakukan dosa terhadap orangtua. Ketika sebagian orang berdoa dan memohon kepada Sang Khalik, dengan segala kerendahan hatinya, dengan segala kekhusu’annya, dengan tangisan dan linangan air matanya, namun apa yang mereka inginkan masih belum juga terkabul. Kita mengetahui bahwasannya Allah tidak akan pernah ingkar janji. Mereka berdoa dan seharusnyalah terkabul. Lalu apakah yang menghalangi semuanya?
Ketika seseorang berdoa untuk kesuksesan dan keberhasilannya, Tuhan mendengarnya, dan Tuhan pun berkehendak untuk memberikan karunia-Nya pada mereka. Namun dosa-dosa mereka terhadap orangtua, kedurhakaan mereka terhadap orangtua, menjadikannya sebagai hijab atau penghalang diturunkannya nikmat dan karunia tersebut. Mana mungkin ketika orangtua merasa sedih dan terluka akibat ulah diri kita, Tuhan akan menyayangi diri kita dan mengabulkan doa kita, kalaupun terkabul semuanya semata-mata karena kehendak-Nya dan kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi ke depannya.
Maka jika seseorang yang merasa tertunda bahkan sulit menggapai cita-cita dan harapannya. Cobalah untuk menghilangkan hijab atau penghalang itu dengan memohon ampunan dan keridhoan orangtua. Ketika orangtua merasa ridha, ketika orangtua mengampuni dengan tulus dosa-dosa seorang anaknya, ketika orangtua tidak merasa sakit hati dan terluka karena diri kita. Yakinlah bahwa ketika tidak ada lagi penghalang (dosa-dosa) antara anak dan kedua orangtuanya, apa yang mereka cita-citakan dan impikan akan segera terwujud.
Beberapa uraian diatas hanyalah gambaran betapa pentingnya faktor orangtua sebagai kunci keberhasilan dan kesuksesan seseorang. Semoga kita termasuk anak yang berbakti pada orangtua, semoga kita bisa memperlakukan mereka dengan sebaik-baiknya, semoga kita semua menjadi hamba-hamba pilihan-Nya dan semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung, Amin.
By : Makna Hidup
*** Indahnya menjadikan hidup lebih bermakna ***
http://maknahidup.blogdetik.com/2009/11/06/berbakti-pada-orang-tua-adalah-syarat-menuju-puncak-keberhasilan-bagian-ii/*** Indahnya menjadikan hidup lebih bermakna ***
subhanallah..
BalasHapusbetapa indahnya sebuah pengabdian diri erhadap orang tua...orng tua bisa berperan menjadi kawan.kawan cerita,kawan bersedih,..
peran orng tua sejak kecill adalah sebagai pemeran otoriter hidup kita,,peran orang tua sejak remaja dan dewas adalah seorang teman,kawan.
kehangatan akan kasih sayang nya tidk akan terasa sekarang akan tetapi nanti setelah kita mempunyai sebua kehidpan sendiri...marah nya orng tua bukan berarti jengkel muak kepada kita akan tetapi marah nya orang tua adalah bentuk kasih sayang mereka terhadap kita..janganpernah kita mengecewakan mereka,,kalo bukan kita siapa lag yg akan menjaga dan membuatnya bahagia,,tersenyum lebar.jadilah sebuah kebanggan buat mereka hapus rasa ego kita demi mereka,jangan ada satu tetes pun air mata mereka keluar dari hati nya...
percaya doa restu orang tua akan menjadi sebuah tombak yang mampu memberi kita kebahadiaan dunia atau pun akhirat.
jangan kecewakan orang tua.