MY NOTE (Eka Harina Lestari)

Selasa, 29 November 2011

Berbakti pada Orang Tua

Keridhaan Allah adalah keridhaan orangtua Allah menganjurkan kita agar menghormati dan berbakti pada orangtua. Mereka yang tidak menghormati dan berbakti pada orangtua, cepat atau lambat akan mengalami kesulitan dan kesusahan hidup yang tak pernah mereka bayangkan. Lalu apakah hubungannya orangtua dan keberhasilan? Dan mengapa orangtua menjadi kunci keberhasilan kita? Bukankah keberhasilan seseorang ditentukan oleh diri kita sendiri?
Ketahuilah wahai saudaraku! Begitu tingginya derajat orangtua sehingga menjadikan orangtua sebagai sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita. Susah senangnya kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor bakti kita pada orangtua. Sebagai seorang anak, maka kewajiban kita adalah berbakti pada orangtua dan memperlakukan mereka dengan sebaik-baiknya. Menjaga hati dan perasaan orangtua adalah menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan oleh seorang anak. Begitu besar perjuangan orangtua terhadap kehidupan anaknya. Mereka membesarkan kita dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Mereka mendidik kita agar kelak menjadi orang yang berguna bagi sesama, berguna buat bangsa dan negara terlebih agama.
Ridhanya Allah adalah ridhanya orangtua, murkanya Allah adalah murkanya orangtua, sakitnya Allah adalah sakitnya orangtua. Poin penting inilah yang akan kita renungkan dan hayati bersama dalam menyingkap rahasia di balik keberhasilan seseorang. Banyak orang yang menyepelekan akan hal ini, tapi banyak pula yang menjadikan orangtua sebagai suatu faktor penting dalam hidupnya, dan merekalah orang-orang yang selamat yang akan menemui kebahagiaan hakiki. Mereka adalah orang-orang yang akan mendapatkan nikmat dan karunia-Nya dikarenakan mereka telah berbakti dan memperlakukan orangtua dengan sebaik-baiknya.
Seseorang yang beriman dan bertakwa tetapi tidak menghormati dan berbakti pada orang tua, maka sesungguhnya mereka tidaklah sempurna keimanannya. Ketika seorang anak yang mulai tumbuh dewasa memiliki cita-cita dan keinginan terhadap sesuatu, maka hendaknya mereka mendatangi orangtua terlebih dahulu, jika orangtua ridha maka Allah pun ridha. Sungguh tiada berguna bila mereka taat beribadah tetapi durhaka pada orangtua. Begitu mulianya kedudukan orangtua pada pandangan Allah, sehingga Allah selalu mengingatkan kita agar senantiasa berbakti kepada orangtua.
Hubungan orangtua dan keberhasilan seseorang
Mereka telah berjuang keras demi cita-cita dan keinginannya, demi kesuksesan dan keberhasilannya, demi kebahagiaan dan ketenangan hidupnya, akan tetapi mereka belum juga mendapatkan apa yang mereka impikan dan harapkan. Sesungguhnya mereka telah lalai dan lupa terhadap orangtua mereka sendiri. Tidaklah cukup mereka berdo’a kepada Sang Khalik bila mereka tidak memohon keridhaan dan do’a kepada orangtuanya. Tidaklah cukup bagi mereka taat beribadah bila mereka masih mendurhakai orangtua. Tidaklah cukup bagi mereka bekerja dan berjuang keras apabila mereka tidak memperlakukan orangtua dengan sebaik-baiknya. Dan pada akhirnya Allah pun berkehendak lain terhadap apa yang mereka inginkan.
Pertama, seorang anak hendaknya mengasihi dan menyayangi orangtuanya dengan keikhlasan, maka Allah pun akan menyayangi dan mengasihi diri kita. Jika kita tetap memelihara diri kita untuk selalu berbakti dan berbuat baik pada orangtua, niscaya kita akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Sang Khalik. Semua urusan kita akan dimudahkan-Nya, semua kesulitan kita akan diringankan-Nya, dan bila Dia berkehendak tidak ada satu pun yang bisa menghalangi-Nya. Tetapi jika mereka masih durhaka pada orangtua, niscaya mereka akan selalu ditimpa kesulitan sehingga semua cita-cita dan keinginannya akan tertunda.
Kedua, hendaknya seorang anak yang mengalami kesulitan dalam menggapai cita-cita dan harapannya, segeralah bertaubat kepada Allah dan mohon ridha serta ampunan dari orangtuanya. Sungguh celaka seorang anak yang masih suka menyakiti orangtua, masih suka membentak dan meremehkan orangtua bahkan menganggap tidak berguna orangtuanya. Maka disadari atau pun tidak disadari, sesungguhnya durhakanya mereka pada orangtua akan menghambat segala cita-cita dan keinginannya.
Ketiga, Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tidak mungkin keputusan-Nya merugikan mahluk-Nya, tidak mungkin Tuhan membiarkan hamba-hambaNya menderita dan sengsara. Semuanya adalah yang terbaik di sisi Allah. Mereka yang merasa cita-cita dan keinginannya belum juga terwujud, hendaknya mereka introspeksi diri, sudah sejauh manakah mereka berbakti pada orangtuanya? Sudah sejauh manakah mereka memperlakukan orangtuanya dengan baik?
Keempat,   kita harus senantiasa berbaik sangka terhadap apapun keputusan Tuhan terhadap diri kita. Bisa jadi tertundanya segala cita-cita dan keinginan kita adalah sebagai ujian terhadap diri kita, bahkan sebagai peringatan bagi kita untuk senantiasa  introspeksi diri. Bagi mereka yang kurang peka terhadap pentingnya peranan orangtua dalam menuju kesuksesan kita, mereka akan selalu mengalami kesulitan dan kesusahan selama belum memperhatikan orangtuanya.
Kelima, kita meyakini bahwa segala do’a kita pada hakikatnya akan Tuhan kabulkan. Terkabulnya do’a pun memerlukan syarat-syarat yang perlu diperhatikan. Salah satu syarat utama adalah tidak melakukan dosa terhadap orangtua. Ketika sebagian orang berdoa dan memohon kepada Sang Khalik, dengan segala kerendahan hatinya, dengan segala kekhusu’annya, dengan tangisan dan linangan air matanya, namun apa yang mereka inginkan masih belum juga terkabul. Kita mengetahui bahwasannya Allah tidak akan pernah ingkar janji. Mereka berdoa dan seharusnyalah terkabul. Lalu apakah yang menghalangi semuanya?
Ketika seseorang berdoa untuk kesuksesan dan keberhasilannya, Tuhan mendengarnya, dan Tuhan pun berkehendak untuk memberikan karunia-Nya pada mereka. Namun dosa-dosa mereka terhadap orangtua, kedurhakaan mereka terhadap orangtua,  menjadikannya sebagai hijab atau penghalang diturunkannya nikmat dan karunia tersebut. Mana mungkin ketika orangtua merasa sedih dan terluka akibat ulah diri kita, Tuhan akan menyayangi diri kita dan mengabulkan doa kita, kalaupun terkabul semuanya semata-mata karena kehendak-Nya dan kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi ke depannya.
Maka jika seseorang yang merasa tertunda bahkan sulit menggapai cita-cita dan harapannya. Cobalah untuk menghilangkan hijab atau penghalang itu dengan memohon ampunan dan keridhoan orangtua. Ketika orangtua merasa ridha, ketika orangtua mengampuni dengan tulus dosa-dosa seorang anaknya, ketika orangtua tidak merasa sakit hati dan terluka karena diri kita. Yakinlah bahwa ketika tidak ada lagi penghalang (dosa-dosa) antara anak dan kedua orangtuanya, apa yang mereka cita-citakan dan impikan akan segera terwujud.
Beberapa uraian diatas hanyalah gambaran betapa pentingnya faktor orangtua sebagai kunci keberhasilan dan kesuksesan seseorang. Semoga kita termasuk anak yang berbakti pada orangtua, semoga kita bisa memperlakukan mereka dengan sebaik-baiknya, semoga kita semua menjadi hamba-hamba pilihan-Nya dan semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung, Amin.
By : Makna Hidup
*** Indahnya menjadikan hidup lebih bermakna ***
http://maknahidup.blogdetik.com/2009/11/06/berbakti-pada-orang-tua-adalah-syarat-menuju-puncak-keberhasilan-bagian-ii/

Diposting oleh Eka Harina Lestari di 03.58 1 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Orang Tua

Cara Mengendalikan Hawa Nafsu

Cara Mengendalikan Hawa Nafsu Dunia ( Nafsu Setan ) | Tips Keagamaan | Mengendalikan Penyakit Hati

Hawa nafsu adalah kecenderungan jiwa kepada sesuatu baik itu berupa kebaikan atau keburukan. Setiap ayat Al Qur’an yg menyebutkan tentang hawa nafsu selalu dalam bentuk pencelaan di samping mengingatkan agar kita tidak mengikuti dan cenderung kepadanya. Demikian halnya dgn hadits nabawi jika berbicara mengenai hawa nafsu senantiasa mengatakannya sebagai hal yg tercela. Kecuali pada sebagian hadits misalnya sabda Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Tidaklah beriman salah seorang dari kalian sehingga hawa nafsunya tunduk terhadap apa yg aku bawa.” Hawa nafsu adl sesembahan selain Allah yg paling buruk. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Di kolong langit ini tidak ada tuhan yg disembah yg lbh besar dalam pandangan Allah selain dari hawa nafsu yg dituruti.” krn hawa nafsu mengubah banyak jiwa manusia dari baik jadi buruk dari adil jadi zhalim dari tauhid jadi syirik dari lurus jadi bengkok dan dari sunnah jadi bid’ah.

Oleh sebab itu para ahli bid’ah disebut dgn hamba hawa nafsu. “Maka pernahkah kamu melihat orang yg menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yg akan memberinya petunjuk sesudah Allah . Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” . “Terangkanlah kepadaku tentang orang yg menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadikan pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tak lain hanyalah seperti binatang ternak bahkan lbh sesat jalannya .” Dalam Al Qur’an terkadang Allah Ta’ala mengumpamakan para ahli bid’ah dan yg selalu memperturutkan hawa nafsunya dgn anjing keledai atau dgn binatang ternak. Amat buruklah perumpamaan orang - orang yg mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zhalim ”.

Allah memerintahkan melalui kitab dan lisan RasulNya agar kita menentukan hukum di antara manusia dgn adil. Di samping memperingatkan kita agar tidak mengikuti hawa nafsu dgn cenderung kepada salah seorang yg berselisih secara tidak benar. “Wahai orang - orang yg beriman jadilah kamu orang yg benar - benar penegak keadilan menjadi saksi krn Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin maka Allah lbh tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikutihawa nafsu krn ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan atau enggan menjadi saksi maka sesungguhnya Allah adl Maha Mengetahui segala apa yg kamu kerjakan.” Allah memberitahukan bahwa mengikuti hawa nafsu akan menyesatkan seseorang dari jalanNya. “Hai Daud sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi maka berilah keputusan di antara manusia dgn adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu maka ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Kemudian Allah menjelaskan kesudahan orang yg tersesat dari jalanNya dgn firmanNya : Sesungguhnya orang yg sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yg berat krn mereka melupakan hari perhitungan.

Dalam kitab yg sama Ibnul Qayyim berkata “Sesungguhnya hawa nafsu itu adl suatu larangan yg dengannya sekeliling neraka Jahannam dikitari. Maka barang siapa terjerumus ke dalam hawa nafsu maka ia terjerumus kedalam api Jahannam. Disebutkan dalam Shahihain bahwasanya Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Surga itu dikelilingi dgn hal-hal yg dibenci dan neraka itu dikelilingi dgn berbagai syahwat.” Dalam sebuah hadits marfu’ dari Abu Hurairah diriwayatkan “Ketika Allah menciptakan surga Ia mengutus Jibril ke sana. Allah berfirman “Lihatlah ke sana dan lihatlah apa-apa yg Aku sediakan utk para penghuninya.

Sesungguhnya melawan hawa nafsu bagi seorang hamba melahirkan suatu kekuatan di badan hati dan lisannya.” Sebagian salaf berkata “ Orang yg bisa mengalahkan nafsunya lbh kuat dari pada orang yg menaklukkan sebuah kota dgn seorang diri.” Dalam hadits shahih disebutkan “Tidaklah orang yg kuat itu yg menang dalam bergulat tetapi orang yg kuat adl orang yg dapat menguasai hawa nafsunya ketika ia marah. Selalu ingat kepada allah dalam setiap langkah utk menjauhkan hawa nafsu.

Setiap hawa nafsu yang timbul baik ataupun buruk, syaitan akan memasukkan godaan dalam keinginan tersebut. Untuk keinginan yang jelek sudah tentu setan langsung memasukkan godaannya. Sedangkan untuk keinginan yang baik setan pun bisan turut membelokkan keinginan tersebut, misalnya ada orang yang niat beramal, setanpun berbisik - bisik coba kamu beramal nanti kan dikagumi orang, apalagi kalau waktu memberi dipublikasikan. Kalau orangnya mengikuti bisikan setan tersebut, maka amalnya menjadi riya bukan karena Allah semata, padahal setiap amal itu seharusnya niyatnya karena Allah semata ( 6:162 ) sehingga tidak boleh riya : "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan - Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu - bapak, kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat & tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Diposting oleh Eka Harina Lestari di 03.43 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: hawa Nafsu

Profil 2PM

Foto Taecyeon 2PM Dream High | Profil dan Biodata Lengkap - Taecyeon merupakan salah satu dari personil 2PM. Pria tampan bernama lengkap Ok Taecyeon baru-baru ini banyak di bicarakan di media massa terkait tenarnya drama korea dream high di Indonesia.

Taecyeon sendiri dalam drama Dream High berperan sebagai Jin Gook.


Hal-hal tentang Taecyeon banyak di buru oleh para fans nya seperti
foto Taecyeon, biodata Taecyeon, dan profil Taecyeon.

Untuk itu, berikut idterbaru berikan
Foto Taecyeon Terbaru | Profil dan Biodata


Profil dan biodata Taecyeon


Nama lengkap : Ok Taecyeon


Nama Populer : Taecyeon


Tanggal lahir : 27 Desember 1988


Posisi dalam 2PM : rapper utama


Tinggi : 185 cm


Pekerjaan: Penyanyi, Aktris


Berat: 76kg


Zodiak : Capricorn


Peran di Dream High : Jin Gook


Kumpulan Koleki Foto 









Taecyeon 'Jungwoo' dalam drama Cinderella Sister




Taecyeon 'Jin Guk' dalam drama Dream High




Taecyeon during Dream High shooting.



Taecyeon








Kumpulan Foto Taecyeon 2PM
Kumpulan Foto Taecyeon 2PM
Kumpulan Foto Taecyeon 2PM
Kumpulan Foto Taecyeon 2PM
http://id-blog-tutorial.blogspot.com/2011/11/biodata-dan-foto-taecyeon-2pm-dream.html
Diposting oleh Eka Harina Lestari di 02.52 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: 2pm
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Eka Harina Lestari

Arsip Blog

  • ▼  2011 (5)
    • ►  Desember 2011 (1)
    • ▼  November 2011 (3)
      • Berbakti pada Orang Tua
      • Cara Mengendalikan Hawa Nafsu
      • Profil 2PM
    • ►  Oktober 2011 (1)

Mengenai Saya

Foto saya
Eka Harina Lestari
saya adalah perempuan yang pendiam,mudah bergaul dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. saya bersekolah di SMAN 1 Banjar,saya duduk di kelas XI Ipa 4.
Lihat profil lengkapku
Tema PT Keren Sekali. Gambar tema oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.